Monday, July 25, 2016

5 # Tuhan mengirimiku ‘bidadari’.

# Tuhan mengirimiki 'bidadari'.
Apabila Allah berkehendak, serta menghendakinya, segala sesuatu adalah mudah bagi-Nya dan terjadilah hanya dengan kehendak-Nya. Tiada yang sulit bagi Allah, tiada kata mustahil untuk tidak terjadi bila Allah menghendaki terjadinya sesuatu atau tidak terjadinya sesuatu; Kun Fayakun, maka jadilah ….





Life is sweet and joyful thing for one who has pure conscience“                 _Leo Tolstoy.
Hidup ini indah dan menyenangkan bagi orang yang memiliki hati nurani yang bersih.


12 Juli 1998

Perancis menjuari Piala Dunia FIFA 1998, merupakan gelar juara  untuk pertama-kalinya setelah mengalahkan Brazil dengan skor 3-0, pertandingan diselenggarakan di Stade de France, Saint Denis.
Saya dan Joe nobar di sebuah mall di bilangan Timur Jakarta; sejak berpisah dia tinggal bersama orang-tuanya dan menghibahkan rumah beserta isinya kepada anak laki-laki pertamanya. Karena isteri yang telah berkhianat tidak pantas mendapat waris dari mantan suaminya, demikian nasihat seorang Ustadz pada Joe.

Joe baru menyadari “sakti”-nya seorang ibu, Joe baru memahami kenapa ibu menolak calon menantu-nya; ternyata bukan karena ibu percaya takhayul, tapi ibu memiliki insting yang kuat insting untuk melindungi anaknya; jangankan manusia, hewan sekalipun memiliki-nya; tapi ego telah membutakan Joe yang pada akhirnya mendorong Joe ke jurang kehinaan yang dirasakan amat sakit dan perih. Semua terjadi bagai armagedon yang telah meluluh-lantakan ego dan kehormatannya. Perjuangannya untuk membangun keluarga sakinah, mawahdah dan warahmah hancur luluh-lantak karena pengkhianatan isteri yang semula amat dicintainya.

Tetapi karena peran ibu jugalah pada akhirnya  Joe mau “move-on” dari kiamat kecil yang telah menimpa diri-nya.

Joe menyadari bahwa dirinya tidak muda lagi sehingga tidak tahu dari mana harus memulai.
Apabila Allah berkehendak, serta menghendakinya, segala sesuatu adalah mudah bagi-Nya dan terjadilah hanya dengan kehendak-Nya. Tiada yang sulit bagi Allah, tiada kata mustahil untuk tidak terjadi bila Allah menghendaki terjadinya sesuatu atau tidak terjadinya sesuatu; Kun Fayakun, maka jadilah ….

Dalam Al-Qur’an beberapa firman Allah dalam hal penciptaan atas kehendak-Nya dapat ditemukan dalam #QS(2) Al-Baqarah:117; # QS(16)An-Nahl:40; # QS(36)Yaasiin:82; # QS(6)Al-An’aam:73; # QS(23)Al-Mu’minun:68; # QS(19)Maryam:35; # QS(3)Ali Imran:47; #QS(3)Ali Imran:59. Saya kutipkan salah satunya sebagai berikut: “ Dialah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia”. QS(23)Al-Mu’minun:68.

Demikian juga halnya yang terjadi pada Joe. Dalam keterpurukan atas runtuhnya mahligai rumah tangga yang telah dibinanya dengan susah-payah rupa, membuat teman dan sahabat turut prihatin. Sahabat-sahabat  Joe tahu, bagaimana Joe kuliah malam untuk meningkatkan “status-sosial” dan penghidupan keluarga, padahal jarak dari rumah ke lokasi tempat kerja kemudian ke tempat kuliah nyaris 100 km setiap hari harus ditempuhnya. Belum lagi pada hari-hari tertentu dia harus melaksanakan tugas luar perusahaannya.

Beberapa teman coba menghibur Joe dengan memperkenalkan beberapa “akhwat” untuk menjadi bahan pertimbangan, agar Joe bisa “move-on”. Status umumnya single-parent, tapi ada juga yang masih single. Kondisi ini sempat membuat Joe bimbang.

Tetapi seperti kata pepatah: “ Rejeki, Jodoh dan Maut, adalah hak prerogative Allah SWT.”
Dari calon-calon tersebut, hati Joe tertambat pada seorang gadis; tapi usianya masih “terlalu muda”, hanya separuh usia Joe pada waktu itu, tapi Joe yakin bisikan-hatinya berbalas.

Bila kita menggunakan sepenuhnya cara berfikir manusia, hal ini sudah bisa diterka sejak awal, pasti akan mendapat tantangan dari keluarga si gadis; orang-tua mana yang mau menerima seorang duda berumur nyaris setengah abad dengan dua orang anak menikahi anak gadisnya?.

Penolakan halus sampai dengan dibawakan parang ketika bertandang, dialami Joe. Tapi Joe tidak menyerah, dia termasuk laki-laki yang percaya, bahwa: “Cinta harus diperjuangkan …!”.

Sampai puncaknya, terjadi pada malam seribu-bulan Joe menulis surat pada orang-tua si gadis:

“ Assalamu’alaikum wr.wbr,
Teriring do’a dan salam, semoga Allah SWT tetap melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, dan semoga kita tetap menjadi orang-orang yang beruntung. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya.
Saya sangat memahami keberatan Ayah dan Emak untuk menerima saya ke dalam keluarga besar yang saya hormati.
Melalui surat ini, agar Ayah dan Emak tahu, saya telah sampaikan sebuah permohonan kepada Allah SWT, sekiranya saya ditakdirkan oleh-Nya untuk memiliki keluarga lagi, saya hanya menginginkan puteri Ayah/Emak-lah yang menjadi pendamping sampai akhir hidup saya.
Oleh sebab itu untuk yang terakhir kalinya saya bermohon, izin dan restu Ayah/Emak agar kami boleh bersatu dalam ikatan pernikahan yang penuh rahmat
Tetapi sekiranya Allah tidak berkenan, Ayah dan Emak tidak mengizinkan, biarlah saya akan hidup sendiri sampai ajal menjemput nanti.
Jatimurni, 23 Ramadhan 1419H/11 Januari 1999
Wassalamu’alaikum wr.wbr
Joemadi
Surat itu, sangat rahasia sehingga Joe mengantarnya sendiri dan ingin memastikan bahwa surat segera terkirim, mengingat lalu-lintas menjelang Lebaran pasti sangat sibuk.

Allah memang Maha Asyik, ketika beduk di masjid-masjid ditabuh bertalu-talu diiringi takbir dan tahmid; telepon rumah berdering, dari ujung sana terdengar: “ Ayah telah menerima suratmu, sekarang lagi dibaca …” suara yang sangat Joe kenal. Jantung Joe berdegub kencang bagai genderang mau perang. Dan malam yang penuh rahmat dan ampunan itu terasa sangat panjang.

Seminggu kemudian, setelah mengantar Emak dan Bapa berlebaran di desa, Joe bergegas menemui keluarga si gadis sesuai dengan waktu yang dijanjikan.

Semakin dekat ke rumah tujuan jantung berdegup semakin kencang; la haula wala quwwata illaa billaah …

Ketika bel dipagar ditekan, dunia seakan berhenti beputar, terdengar langkah-langkah berat dan
pintupun terbuka; tampak wajah angker yang pernah ditemuinya, Joe mengucap salam, wajah angker itu kali ini tampak sedikit berbeda, beberapa detik kemudian tangannya terkembang, kemudian memeluk Joe, sambil berbisik lirih sekali,: “ Maafkan Ayah, telah berlaku sombong, bukankah rejeki, maut dan jodoh Allah yang tentukan? “. Joe mengangguk pelan sekali.
… Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? “.

Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.” QS(25) Al-Furqaan:74
Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak-cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.QS(46) Al-Ahqaaf:15.

No comments:

Post a Comment