Monday, July 25, 2016

7 # Tuhan maafkan saya dan mereka.

# Tuhan maafkan saya dan mereka.

Kisah pertemanan yang cedera karena ‘hubud-dunya’, usaha yang dirintis bersama terpaksa harus ‘layu sebelum berkembang’, saya berusaha tetap tegar, dan semoga Allah mengampuni saya dan teman-teman  saya.

Money is a good servant, but a bad master_Francis Bacon
Uang adalah pelayan yang baik, juga majikan yang jahat.

Tahun Baru 2002.

Sebuah granat  meledak di depan rumah makan di daerah Jakarta Selatan, pada pukul 03:30. Di Palu Sulawesi Tengah juga terjadi empat ledakan bom di empat gereja, salah-satunya meledak pada jam 09:30 WITA. Demikian serangkaian ledakan menyambut  tahun –baru, Selasa 1 Januari 2002.

Peristiwa di awal tahun tidak merubah rencana saya untuk mulai merintis usaha sendiri setelah memutuskan berhenti dari pekerjaan, bukankah lebih baik jadi boss di perusahaan kecil daripada menjadi kuli di perusahaan besar?

Setelah melalui feasibility-study, usaha pertama yang saya bangun adalah Warung Internet dengan menyewa sebuah pavilion di daerah Kebayoran Baru. Pada saat itu warung-internet belum terlalu banyak, harga sewa per-jam juga masih sangat bagus, penyewa cukup ramai terutama pada week-end

Kami memulai dengan 6 unit computer, kemudian jaringan internet yang kami installed juga adalah jaringan fibre-optic sehingga kualitas jaringan cukup terjamin. Sekalipun ruangan tidak terlalu besar tapi ruangan kami jaga kenyamanannya dengan memasang satu unit aircon yang dibiarkan menyala non-stop. Di atas kertas usaha ini cukup menjanjikan tapi ternyata hanya sempat beroperasi beberapa bulan saja karena pengelola yang saya percaya ternyata telah “memindahkan” unit-unit computer termasuk unit air-con ke tempat yang tidak pernah saya ketahui alamatnya tanpa seizin dan sepengetahuan saya

Usaha kedua yang saya coba adalah penyertaan modal untuk sebuah Usaha Penyewaan Play Station yang dikelola seorang teman-baik yang berlokasi di sebuah perumahan dengan kategori high-density residence, pada awalnya usaha ini berjalan baik; tapi kemudian dengan kehadiran PS-3 membuat business ini down, dengan alasan mengalami kerugian, perlengkapan yang saya sertakan juga tidak kembali dengan alasan sedang rusak, sementara keuntungan uang sewa yang semula dijanjikan tidak pernah saya terima. Pertemanan yang semula baik juga kemudian berakhir buruk.

Selanjutnya, atas koneksi seorang teman, saya melibatkan diri dalam kongsi persewaan kendaraan  (car-rental) untuk melayani antar-jemput karyawan dan charter. Dari beberapa orang teman kami berhasil menghimpun 17 unit kendaraan. Usaha ini hanya memberikan keuntungan 2 bulan saja. Pada bulan ke-3 dan 4 pembayaran yang dijanjikan macet; pada bulan ke-5 pengelola menutup kantor-nya dan kamipun berurusan dengan polisi. Memang pada akhirnya pengelola yang curang itu tertangkap dan diseret ke pengadilan, tapi apa artinya kalau kendaraan kami tidak kembali?

Upaya untuk menjadi pengusaha yang sukses dan menghasilkan banyak uang tidak berhenti sampai di sini, dengan sisa-sisa bekal yang masih ada, saya menyertakannya pada usaha material handling equipments manufacturing; kami mulai sejak disain, assembly, installation, maintenance termasuk penyediaan suku-cadang. Kontrak pertama kami peroleh dari sebuah perusahaan minuman ringan multi-nasional, tentu saja ini adalah tantangan yang menarik untuk perusahaan yang baru mulai. Tapi ternyata saya harus kembali menelan pil pahit, mitra kerja saya tidak terbuka dalam pengelolaan kas perusahaan. Hak-hak saya tertunda dikembalikan sampai dengan saat naskah tulisan ini saya buat; kini bahkan saya sudah tidak tahu lagi dimana alamat kawan itu tinggal. Padahal ketika kami sama-sama dalam masa sulit, kami rela berbagi satu sama lain.

Usaha Catfish Breeding adalah upaya berikutnya, di atas tanah yang semula menjadi tempat tinggal orang-tua yang kini sudah tinggal di kampung, kami membesarkan benih ikan-lele dalam empat kolam terpal. Feasibility dilakukan sesuai kaidah-kaidah yang umum, semua persiapan dilakukan dengan bimbingan seorang yang sudah punya pengalaman di bidang ini. Tapi kesalahan terjadi di lapangan; akibat tidak disiplin dan konsisten dalam pemberian pakan, membuat makhluk kanibal ini saling bunuh satu sama lain. Ikan-ikan itu mati sia-sia sebelum musim panen yang sebenarnya tiba.

Saya sangat kecewa, karena usaha-usaha saya yang telah menghabiskan banyak waktu, tenaga, pemikiran dan dana yang tidak sedikit seakan menguap begitu saja; bukan itu saja saya harus kehilangan pertemanan yang semula terjalin dengan baik. Saya merasa bahwa nasib baik atau keberuntungan tidak pernah berpihak pada saya.

Setelah membaca tulisan Ustadz Abu Abdirrahman Al-Hajjamy MA, saya menyadari bahwa saya telah salah tujuan. Semula saya mengukur kesuksesan seseorang dinilai dari status sosial, jabatan dan harta yang dimiliki. Tulisan tersebut membuka mata-hati saya bahwa sungguh suatu kebodohan bila manusia menambatkan qalbu-nya pada impian-impian semu tersebut. Hatinya dipenuhi daftar keinginan panjang dan seakan hidup di dunia seribu tahun lagi, sehingga melupakan urusan akhirat.
Ini yang oleh Ustadz disebut sebagai Hubbud Dunya, keadaan dimana seseorang mencintai dunia secara berlebihan, padahal Hubbud Dunya merupakan induk segala kesalahan serta perusak iman.

Sehingga benarlah apa yang telah Rasulullah Muhammad SAW  sabdakan bahwa kematian adalah penghancur dari segala ketamakan dan kerakusan, meluluh-lantakkan keangkuhan dan kesombongan, pemutus segala kelezatan dan kenikmatan, penghancur semua impian dan harapan semu, tidak ada obat yang paling bermanfaat dan mujarab bagi hati yang kelam selain mengingat kematian, ia akan mencegah seseorang dari kemaksiatan, melembutkan dan menyinari hati dari kegelapan, mengusir kesenangan terhadap dunia serta membuat ringan musibah yang datang menimpa.

“ Aku memohon ampun kepada Allah yang tiada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dan aku bertaubat kepada-Nya”.
“ Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Dia-lah pemilik kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia-lah Yang Maha Menguasai segala sesuatu”.
“ Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tiada tuhan selain Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu yang terikat dengan sumpah dan janjiku kepada-Mu dan untuk menjalankannya sesuai dengan kesanggupanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu atas diriku dan mengakui dosaku, maka ampunilah diriku. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa selain Engkau.

No comments:

Post a Comment