# Kuterima dengan ikhlas.
Ketika dokter internis mendiagnosa bahwa pancreas saya tak lagi berfungsi sebagaimana harusnya dan harus menyuntikan insulin sehari empat kali dan ditusuk lancet 7 kali bila ingin mengukur kadar glucose dalam darah..
Ketika dokter internis mendiagnosa bahwa pancreas saya tak lagi berfungsi sebagaimana harusnya dan harus menyuntikan insulin sehari empat kali dan ditusuk lancet 7 kali bila ingin mengukur kadar glucose dalam darah..
“
A good wife and health is a man’s best
wealth” _Thomas Fueller.
Isteri
yang baik dan kesehatan adalah harta kekayaan pria yang paling berharga.
7 Desember 2015
14 Desember 2015
Akhir
tahun ini diakhiri dengan memanasnya hubungan antara Rusia dan Turki setelah
Turki menembak jet tempur Rusia yang disebut melewati batas wilayah Turki.
Sementara KBRI di Roma mengalami insiden kebakaran yang membuat seorang staff
mengalami cedera.
Dan
hari Senin, tanggal 7 Desember 2015, saya sudah tak tahan lagi untuk konsultasi
ke dokter karena jari manis tangan kiri ini menekuk dan mengunci serta sulit
dikembalikan, sekalipun bisa dikembalikan dengan bantuan tangan kanan dan
terasa sangat sakit sekali. Sekalipun sudah dikembalikan, sewaktu-waktu
jari-manis tersebut kembali mengunci. Meskipun secara umum tidak mengganggu,
tetapi rasanya sakit waktu dikembalikan ke posisi normal.
Setelah
saya tanya ke Mbah Google, fenomena
ini disebut Trigger-Finger, biasa
terjadi pada jari bahkan jempol sebagai akibat adanya deformasi pada otot tendon, penyebabnya belum bisa diketahui
secara pasti, terjadi dalam beberapa kasus walaupun tidak terlalu umum adalah
karena terjadinya peradangan, perbaikan bisa dilakukan melalui pembedahan
kecil.
Karena
tidak ada lagi instansi atau perusahaan yang akan membiayai pengobatan saya,
keluarga sudah mendaftarkan saya sebagai peserta BPJS. Maka saya harus menjadi pasien yang Baik, Patuh, Jinak dan Sabar. Artinya
sekalipun kita membayar iuran, alias tidak sepenuhnya gratis tetapi hak kita
berbeda dibandingkan apabila Anda adalah pasien umum yang membayar kontan.
Ada
loket pendaftaran khusus bagi pasien peserta program BPJS yang hanya dilayani
sampai jam tertentu saja. Ada kuota jumlah pasien BPJS terutama untuk pelayanan
dokter spesialis, sehingga Anda harus siap untuk dijadwal-ulang; tetapi bila
karena satu dan lain hal Anda membatalkan kunjungan ke dokter, maka Anda harus
mendaftar-ulang.
Lepas
dari segala kekurangan yang ada, faktanya bahwa kemudian saya menerima
pelayanan BPJS setelah dokter klinik yang memberikan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama merujuk saya ke dokter spesialis di RS yang ditentukan.
Setelah
bertemu dengan dokter spesialis bedah, sebelum dilakukan tindakan operasi saya
diarahkan ke dokter penyakit dalam untuk dilakukan pemeriksaan dalam rangka
persiapan tindakan operasi; artinya saya harus melakukan pemeriksaan darah
seminggu kemudian.
Ternyata
pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil yang buruk, kadar gula-darah saya
395 mg/dl; dokter internist
memberikan tablet Metformin 500mg
yang harus saya minum setelah makan.
Saya
memang pernah didiagnosa sebagai
penderita DM2 pada tahun 2004, saya sudah masuk dalam 8,5 juta komunitas
penderita diabetes di Indonesia (data dari Federasi Diabetes Internasional) tetapi
dengan minum Glucovance 1,25mg/250mg yang merupakan kombinasi Glibenclamide
1,25mg dan Metformin HCl 250mg, gula
darah saya sempat terkontrol, tapi kemudian saya lalai untuk mengukur kadar
gula-darah secara periodik di laboratorium.
Hasil
pemeriksaan gula-darah saya ternyata tetap buruk sekalipun sudah dibantu dengan
Metformin 500mg; hasilnya 287mg/dl (29 Desember 2015); 337mg/dl
(5 Januari 2016), padahal dokter bedah mensyaratkan glukosa-darah kurang
dari 200 mg/dl saja.
Dengan
hasil seburuk ini dokter pada akhirnya menuliskan resep insulin untuk saya suntikan secara teratur 3xsehari. Sebelum
sarapan pagi, sebelum makan siang dan sebelum makan malam.
Ketika
dokter menuliskan resep insulin untuk saya, jujur saya sangat shock, bagi saya ini seperti sebuah
vonis-kematian. Saya membayangkan bahwa malaikat Ijrail telah mengantongi ijin untuk mencabut nyawa saya, tinggal
menunggu SP21 yang “ditanda-tangani” oleh Allah SWT.
Awalnya
saya sempat menolak menggunakan insulin, tetapi kemudian dokter menjelaskan
dengan cara yang mudah saya fahami, bahwa komponen di dalam tubuh saya yang
bernama pancreas yang seharusnya
memproduksi insulin sudah tidak
berfungsi dengan baik, sehingga insulin harus “dikirim’ dari luar tubuh.
Insulin
adalah sebuah hormon polipeptida yang
mengatur metabolisme karbohidrat. Selain merupakan “efektor” utama dalam homeostatis
karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein, hormon ini
bersifat anabolic yang artinya meningkatkan
penggunaan protein. Hormon tersebut
juga mempengaruhi jaringan tubuh lainnya. Insulin
menyebabkan sel (biologi) pada otot dan adiposit menyerap glukosa dari
sirkulasi darah melalui transporter
glukosa dan menyimpannya sebagai glikogen
di dalam hati dan otot sebagai sumber energi.
Kadar
insulin yang rendah akan mengurangi
penyerapan glukosa dan tubuh akan mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Terganggunya penggunaan glukosa oleh tubuh pada penderita diabetes akan mendorong terjadinya proses penggunaan lemak sebagai
sumber energi, fenomena ini yang kemudian disebut sebagai lipolisis; tidak semua penjelasan dokter bisa di fahami oleh saya
yang seorang engineer; pada
kesimpulannya, kalau saya tidak patuh pada petunjuknya, sesuatu yang lebih
buruk bisa terjadi.
Sejak
tanggal 12 Desember 2016, saya resmi menjadi “anggota” komunitas pengguna
insulin, saya harus rutin menyuntikan 3 x rapid
acting insulin, sepanjang sisa hidup saya, yang waktu suntiknya sudah
saya dijelaskan di atas dan sekali long
acting insulin disuntikan menjelang
tidur.
“Penderitaan”
belum selesai sampai di situ, saya juga harus mengontrol kerja insulin dengan
melukai ujung jari saya dengan lancet
sekali-pakai, idealnya 7 kali sehari, yaitu pengukuran glukosa darah masing-masing
sebelum dan sesudah makan serta menjelang tidur.
Terima
kasih yang tak terhingga pada isteri saya, yang selalu membesarkan hati,
mendukung, serta memberi semangat, bahkan menyediakan semua fasilitas yang
dibutuhkan untuk memonitor glukosa darah ini, baik peralatan maupun supplies yang sangat saya perlukan.
Ya Allah,
semua saya lakukan sesuai petunjuk dokter, karena saya tak ingin menghadap-Mu
dalam keadaan belum siap; selama ini terlalu banyak khilaf dan dosa yang saya buat di dunia ini, sementara kebaikan
masih jarang saya lakukan.
“
Ya Allah Yang Maha Pemurah_Sekiranya Engkau masih memberikan kesempatan ruh
tetap berada dalam tubuh renta ini, biarkan hamba berbagi pengetahuan dan
pengalaman agar orang-orang lain bisa terhindar dari kesalahan dan atau
kekeliruan seperti yang Hamba lakukan selama ini. Jadikan Hamba-Mu ini pribadi
yang bermanfaat bagi sesama.”
“
Luruskanlah niat saya ini Ya Allah,
jangan biarkan niat saya berubah-ubah.”
“
Ya Allah, aku memohon perlindungan-Mu
dari perbuatan menyekutukan-Mu sementara saya mengetahuinya, dan sayapun
memohon ampun terhadap perbuatan syirik
yang tidak saya ketahui.”
“
Ya Rabb, jadikan saya sebagai
Hamba-Mu yang tawadhu, yang hanya
berharap keridhaan-Mu semata. Segala
puji hanya bagi-Mu yang dengan nikmat-Mu sempurnalah segala amal kebajikan.”
“
Ya Allah, panjangkan umur kami dalam
ketaatan kepada-Mu, sehatkan tubuh kami, sinari hati kami, tetapkan iman kami,
luaskan rejeki kami, dekatkan kami pada kebaikan, jauhkan kami dari kejahatan, tunaikan hajat
kami, dalam agama, dunia dan akhirat, dengan rahmat-Mu, wahai Penghasih Yang
Paling Kasih, dan segala puji bagi Allah
Tuhan Semesta Alam.”
No comments:
Post a Comment